Saturday 26 January 2008

Semua 'ada harganya'...









Pada suatu saat ketika saya sedang mengawasi proyek interior sebuah kantor, sang owner mengajak saya berkeliling melihat 'kantor2' lainnya. Ada beberapa dari kantor yang ada digedung itu didesain dengan baik, namun memang ada beberapa dari kantor tersebut yang, terkesan istimewa.

Sang klien berkata dengan saya "kantor itu bagus sekali". Dan saya harus mengakui bahwa desain kantor tersebut jelas lebih 'menawan' dari kantor2 lainnya. Walau secara 'desain' kantor lainnya tidak kalah atau juga didesain dengan baik. Lalu, apa yang membuat kantor ini tampil lebih baik?

Better Material Quality.

Desain dapat membuat sesuatu yang sederhana menjadi lebih menarik. Namun desain dengan dukungan material yang baik,dapat membuat sebuah karya menjadi fantastik.

Ferrari, Porsche, BMW, Mercedes Benz menghasilkan mobil2 yang istimewa. Apple Computer menawarkan produk yang 'istimewa'.

Persamaannya adalah - better material = expensive.

Kita dapat beragumen bahwa 'itulah gunanya desainer' membuat desain dengan biaya murah namun istimewa. Bila memang 100% sang desainer dapat menyulap hal itu, lalu mengapa sepatu kulit terkesan lebih baik dari canvas? mengapa desain cincin yang 'heboh' dikalahkan oleh satu butir berlian? Mengapa tas plastik tidak akan pernah semahal tas kulit buaya?

sad but true. ada uang, ada barang. Cost memang tetap memegang peranan penting.

Ingin tahu mengapa toko Apple terlihat lebih keren dari toko2 lainnya? klik disini
.

Tuesday 22 January 2008

Denah interior yang bersudut lebih/kurang dari 90 derajat

Hindari.

Saya pernah 'berususan' dengan 2 apartemen di Jakarta, yang pertama adalah apartemen ditengah kota yang cukup terjangkau (middle class) dan yang kedua adalah apartemen mewah (high class) di daerah tidak jauh dari apartemen pertama. Di pusat bisnis Jakarta.

Dua-duanya mempunyai bentuk fisik yang baik, dan termasuk apartemen 'pertama' di Jakarta. Namun justru akibat sang arsitek mendahulukan bentuk luar bangunan tersebut, akhirnya secara interior, kedua apartemen tersebut mempunyai permasalahan sudut yang sama, tidak '90' derajat.

Untuk seorang interior designer, bentuk bangunan apapun, harusnya tidak mejadi masalah, malah harus menjadi sumber tantangan. Namun, apapun juga, sudut yang tidak lazim tersebut, jelas meminta kompromi = ruang terbuang.

Apalagi untuk rumah/apartemen berukuran kecil.

Hindari desain denah rumah anda yang terlalu rumit dan bersudut2 tidak umum. Dan ingat, denah tidak harus terlihat cantik. Tidak ada yang melihat rumah anda dari atas, atau membelah atap rumah anda. Fokus kepada kegunaan ruang tersebut, dan lihatlah dari sisi ruang per ruang.

Kecuali memang tampak rumah anda memaksa denah bersudut yang tidak lazim...

Friday 18 January 2008

Rasionalisasi "style" (classical style)













Saya masih tidak mengerti (walau mungkin bisa menebak..) bila saya 'berdandan' rapih menuju ke sebuah pesta perkawinan
- Apa fungsinya kita memakai dasi?
- Mengapa kita menggunakan kemeja lengan panjang?
- Ikat pinggang untuk celana yang sudah cukup ketat
- Tali Sepatu (untuk sepatu kulit)
- Sepatu ber 'hak'
- Kerah dikancingkan

Untuk wanita, lebih banyak lagi; Sepatu hak tinggi, make up, sanggul, dsb..

Semua yang kita lakukan agar terkesan rapih, menawan, cantik, elegan...semuanya tidak nyaman, merepotkan, membutuhkan perawatan tinggi, biaya yang tinggi, kaku, panas..

Namun kita tetap berupaya, mengkompromikan hal-hal yang tidak enak dan tidak praktis tersebut, agar kita tampil prima, dalam sebuah pesta.

Dan orang-orang yang tidak 'elegan' dalam penampilan berpakaian di pesta, adalah, justru orang-orang yang mementingkan kenyamanan...sepatu hak rendah, kerah tidak di kancing, dasi longgar, sempatu sol karet, rambut dikuncir, baju berbahan 'kaos'..

mengapa saya mengulas hal ini? apa hubungannya dengan arsitektur?

well, sebuah rumah bergaya klassikal, justru adalah sebuah rumah "pesta".Royal, Elegance, Luxury adalah kata-kata yang mewakilkan style rumah ini.

Maka, dalam kita mendesain rumah bertema klasikal, hal-hal yang sifatnya 'rasional' dan 'fungsional' harus lah dikompromikan, demi menjaga citra elegan .

Dan bila kita masih bersikeras agar rumah klasik sangat fungsional, well, bayangkan orang yang pergi ke pesta tadi, dengan kancing terbuka dan sendal jepit, atau t-shirt bergambar tuxedo

Thursday 17 January 2008

Ultimate Magazine Sogo - Jack's House


























Majalah Ultimate (SOGO) memuat rumah tinggal Jack Rostian dan Puti. Proyek tersebut adalah proyek renovasi besar yang saya desain akhir 2007.

Monday 14 January 2008

Inspirasi = The Modern Minimalist..

"The Modern Minimalist seeks purity in expressions of aesthetics and functionality in residential design by embracing the concept of simplicity"






Mungkin kita sudah terbiasa dengan produk Apple Computer. Semua desain mereka terasa 'modern' bahkan 'futuristik', sadar tidak sadar, apa yang kita sebut Modern dan Minimalis itu adalah sebuah desain 'revival', yaitu desain yang sudah ada dari dulu, namun 'mati', dan sekarang di 'hidup'kan kembali.

GIZMODO, sebuah blog yang justru lebih fokus ke perkenalan peralatan elektronik baru, justru kali ini mengangkat fokus desain. Dimana resemblance antara produk Apple dengan produk 'masa lampau' Braun benar-benar sangat mirip.

Silakan liat Link nya disini.


Pertanyaannya, bila kita sekarang tergila2 dengan desain yang berbau 'modern minimalis', ada baiknya kita pelajari, mengapa pada saat itu (mungkin 50-60an) genre desain ini akhirnya "mati" dan kira2 apa yang 'membunuhnya'.

Intinya, sooner or later, desain Moderen Minimalis, akan terkesan BORING. Yang akan digantikan oleh sesuatu yang EXCITED.

Curves will be back. Color will be back.